Jumat, 05 Februari 2016

Dua Cerita Tentang Tanya

________________________________________________________________________________
Cerita Pertama : Inspirasi Apel dan Pertanyaan-pertanyaan 
yang Diajukan Kepada Semesta
________________________________________________________________________________
Bertanyalah. Sebab bertanya tidak akan membuatmu tersesat. Bisa jadi sebuah tanya akan memandumu menemukan jawaban yang selama ini kamu cari-cari. Do you believe me? Hidup memang penuh pertanyaan, tetapi menyediakan jawaban tepat pada waktunya. Always keep exploring and ask the right question. Bahkan pertanyaan-pertanyaan sederhana bisa melahirkan ide-ide hebat. Renungkanlah.
***
Inspirasi bisa datang dari mana saja. Tergantung bagaimana kita memandangnya. Bahkan dari sebiji apel yang jatuh dari pohonnya. 

Pria itu bernama Newton, lengkapnya Isaac Newton. Dia baru saja kembali ke tanah kelahirannya di Woolsthroope, Inggris (1665). Di kalangan para ilmuwan, Newton dikenal sebagai seorang pekerja keras nan ambisius. Sebagian besar waktu hidup Newton dihabiskan di laboratorium. Dalam kesendirian. Sisi lain dirinya yang cenderung tertutup membuatnya nampak misterius. Newton penggila berat sains. Fisika, astronomi, matematika, filsafat, dan kimia dilahapnya seakan-akan mereka semua semacam kue-kue manis yang langsung tandas dengan sekali telan. Padahal kala itu, kimia dianggap sebagai bagian dari ilmu sihir.

Kepulangan Newton ke tanah kelahirannya pun bukan tanpa alasan. Wabah penyakit misterius tengah melanda Kota London. Wabah tersebut menewaskan sekitar 100.000 jiwa yang kira-kira mendekati 20% populasi penduduk London. Karena keadaan genting tersebut, universitas Cambridge tempat Newton menimba ilmu meliburkan seluruh mahasiswanya. Tidak boleh ada aktivitas di kampus tersebut.

Kini, di sinilah Newton di dekat jendela memandang kebun apelnya. Sambil merenungkan beberapa hal. Di tengah asyiknya melakukan perenungan, sebiji apel jatuh dari pohonnya. Barangkali bagi orang awam hal tersebut bukanlah sesuatu yang menarik. Namun tidak bagi Newton. Beberapa hal mengusik pemikirannya. Menimbulkan sekelumit tanda tanya besar.

"Kenapa arah jatuhnya apel tegak lurus ke tanah tidak melenceng ke tempat lain? Ke kiri misalnya? Atau kenapa tidak ke atas sekalian? Ke langit?" Newton mencoret-coret buku catatannya. Dia menyimpulkan beberapa hal. Dia mempunyai asumsi bahwa medan magnet bumi yang begitu kuat menarik benda-benda yang jatuh sehingga benda-benda tersebut tidak terlontar ke tempat lain, ke langit misalnya.

Jatuhnya apel menginspirasi terciptanya Hukum Gravitasi Newton. Cerita apel jatuh tersebut juga tertuang dalam sebuah buku dengan judul Element de la Philosophie de Newton yang ditulis oleh Voltaire dan dipublikasikan pada tahun 1738. Juga dalam buku Memoir of Sir Isaac Newton's Life karya William Stukeley pada tahun 1752. 

Cerita apel dan Newton sudah seringkali didengung-dengungkan oleh guru di kelas fisika. Fisika, you know, bagi sebagian siswa adalah monster dengan taring-taring yang tajam. Terlebih bagi saya. Sangat menakutkan dan membuat bulu kuduk merinding.

Sembari menuliskan rumus di papan tulis, Pak Wahyu guru fisika kami memberikan sedikit wejangan. "Dari cerita Newton tersebut ada 2 hikmah yang bisa diambil."

Kelas hening

"Janganlah patah semangat. Teruslah berkarya dan menghasilkan ide-ide. Yang kedua, jika kalian tidak paham tentang sesuatu hal bertanyalah." Pak Wahyu melanjutkan."Bahkan jika pertanyaan itu diajukan kepada semesta."
Cerita apel di atas juga menginspirasi seorang jenius yang pernah drop out dari Reed College ketika membuat logo pertama untuk perusahaannya, Apple. Steve Jobs, demikian nama sang jenius tersebut. Jobs merupakan maestro teknologi yang sangat ikonik dan melegenda berkat temuan-temuan inovatifnya.

Lihatlah bagaimana desain logo pertamanya. Logo tersebut diciptakan oleh Ron Wayne pada tahun 1976. Jika diperbesar, nampak seorang pria sedang membaca di bawah pohon apel yang rindang. Ada satu biji pohon apel menjuntai yang letaknya persis di atas kepala sang pria. Pria tersebut tak lain adalah Sir Isaac Newton. Terdapat tulisan kecil yang menggurat pada tepi bingkai, Newton... A mind forever voyaging through strange seas of thought...alone. Jika diterjemahkan artinya kurang lebih begini, Newton... seorang yang berkelana dengan pemikiran-pemikiran anehnya... sendiri. Di luar bingkai terbalut tulisan, Apple Computer Co.

Desain pertama dirasa kurang mengigit, maka dibuatlah logo apel kroak seperti digigit dari sisi samping. Secara kebetulan pula bunyi bite (gigit) hampir mirip dengan byte (istilah kapasitas memori komputer). 

Apple sebagai perusahaan inovatif telah menjadi leader di industrinya dan merevolusi suatu bisnis. Bagaimana tidak? Pertanyaan-pertanyaan yang bercokol dalam pikiran dan menjadi tantangan bagi Jobs satu per satu mulai terjawab. Bagaimana cara agar seseorang bisa mendengarkan ratusan musik dengan alat portable yang mudah dibawa ke mana-mana? Maka terciptalah iPod. Bagaimana cara agar meminimalisasi aksi pelanggaran hak cipta terutama pada industri musik? Maka, terciptalah iTunes. Jobs benci model ponsel yang begitu-begitu saja. Dia mulai berpikir bagaimana membuat desain yang berbeda dari biasanya. Sebuah ponsel berbasis aplikasi dengan teknologi layar sentuh di dalamnya. Maka terciptalah iPhone. Sedangkan iPad merupakan terobosan paling revolusioner pada zamannya. 

"Ada yang mau ditanyakan?" Pak Wahyu bertanya kepada para siswa.

Pertanyaan Pak Wahyu menyentak kesadaran saya.

"Kalian sudah paham?"

Tak ada yang berani mengajukan pertanyaan.

"Kalau begitu bapak kasih kuis. Tolong jawab pertanyaan di papan tulis. Ada yang bisa?" Mata Pak Wahyu mengawasi satu per satu siswanya.

Jangan tunjuk saya Pak, please. Batin saya kala itu.

"Arinta bisa tolong jawab pertanyaan itu?! Kamu dari tadi bapak perhatikan cuma melamun sambil coret-coret kertas. Udah paham ya?"

Glek. Mampus.

"Ayo maju ke depan. Selesaikan soalnya!" 

Saya pun dengan ragu-ragu maju ke depan. Keringat dingin mulai bercucuran. Aduh bego banget kenapa tadi enggak nanya kalau saya belum paham? Malah mikirin Steve Jobs

Saya berharap sedang berada di acara Who Wants To Be A Millionaire di mana ada 3 pilihan bantuan, 50:50, phone a friend, atau ask the audience. Saya berharap keajaiban terjadi...
________________________________________________________________________________
Cerita Kedua : Sepenggal Kisah Saya dan BNI
________________________________________________________________________________
Tabungan dan ATM pertama saya. Dokumentasi pribadi. @ArintaSetia. Lokasi : Taman Rektorat UNY
Bagi sebagian orang, mampu mengenyam pendidikan tinggi adalah mimpi. Apalagi dengan beasiswa penuh plus biaya hidup selama 4 tahun. Demikian juga dengan saya. Beribu kali saya mengucap rasa syukur kepada Entitas Tertinggi di Semesta Raya. Tuhan. 

Tak dapat dipungkiri bahwasanya beasiswa bidikmisi membantu mengukir mimpi-mimpi anak negeri. Tanpa beasiswa tersebut apakah saya sanggup kuliah? Saya rasa tidak. Mungkin saya akan bekerja di pabrik tekstil atau jadi TKI di negeri orang. Ayah saya bekerja sebagai satpam honorer di salah satu kantor pemerintahan. Ibu saya hanya ibu rumah tangga. Adik saya 5. Bisa dibayangkan berapa biaya yang harus ditanggung jika saya kuliah tanpa beasiswa? 

***
Sepagi itu saya sudah berkemas. Tak lupa menyiapkan buku catatan, bolpoin, dan beberapa dokumen. Saya harus ke Bank BNI lebih awal, jika tidak ingin berdesak-desakan di antara ratusan mahasiswa yang antriannya mengular. Hari ini anak-anak bidikmisi telah resmi menjadi mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Kami diarahkan untuk mengambil Tabungan BNI Taplus Mahasiswa dan ATM di kantor cabang BNI UNY. 

Saya senang uang tabungan saya sudah ditrasfer oleh BNI. Ini pertama kalinya saya memiliki tabungan dan ATM. Norak. Biarin. Bahkan saya tidak tahu bagaimana caranya mengambil uang dari ATM. Oh ya kalau di kampus saya, ATM dan KTM (kartu Tanda Mahasiswa) menjadi satu kesatuan. Oleh karena itu saya harus berhati-hati menjaganya. Kalau hilang kan repot urusannya. 

Berhubung saya tidak tahu bagaimana prosedur pengambilan uang dari ATM, makanya saya harus bertanya kepada pihak bank. Haduh apa saya kelihatan ndeso ya? Hal begitu saja tidak tahu. Mau tak mau saya harus bertanya. Saya tidak ingin kejadian memalukan seperti di kelas fisika terulang kembali. Gara-gara tidak mau nanya, bingung saat mengerjakan soal. Akhirnya saya beranikan diri bertanya kepada petugas keamanan yang stay di sana. Pak satpamnya baik banget dan ramah. Beliau memberikan beberapa intruksi yang harus saya ikuti. Bagaimana saya memasukkan PIN dan melakukan langkah-langkah dalam bertransaksi. 

Selepas beberapa menit, saya keluar dari mesin ATM. Yihaiii saya berhasil. 

Ada pelajaran berharga yang saya ambil pada hari itu. Bertanyalah jika kamu benar-benar tidak tahu. Pun jika itu merupakan pertanyaan yang dianggap remeh atau sepele bagi orang lain. Jangan takut. Jangan malu. Berani bertanya tidak akan menyesatkanmu.

Oh ya satu hal lagi, baru-baru ini BNI meluncurkan sebuah fitur bernama #AskBNI. Apa itu #AskBNI? Melalui fitur tersebut kamu bisa menanyakan informasi, produk, layanan, serta promo-promo spesial dari BNI. Saya bisa tanya-tanya langsung jika saya membutuhkan informasi, misal bagaimana memblokir ATM yang hilang dan sebagainya. Caranya bagaimana? Simak video yang saya buat berikut. Enjoy!